Sungguh Allah telah memberikan kepada kita nikmat yang begitu besar pada bulan Ramadhan. Alangkah meruginya orang-orang yang tidak mau mengambilnya. Berikut ini tujuh kebiasaan Rasulullah selama bulan Ramadhan:
Kebiasaan Pertama, mengerjakan amalan fardhu dengan sempurna.
Pahala orang yang mengerjakan amalan fardhu di bulan ramadhan sama dengan 70 kali pahala yang dilakukan pada amalan di bulan lainnya. Alangkah besar pahala itu, alangkah meruginya orang yang meninggalkannya. Sudah semestinya kita mengerjakannya dengan sebaik mungkin, agar kita mendapatkan pahala itu dan keberkahan lainnya dari ibadah yang kita lakukan. Segeralah shalat apabila adzan memanggil, kemudian lakukanlah shalat berjamaah. Jika dihitung-hitung secara matematik, orang yang shalat berjamaah pada bulan ramadhan akan mendapatkan pahala sebesar 1890 pahala, yaitu hasil dari 27 x 70. Luar biasa besarnya.
Kebiasaan Kedua, mengerjakan amalan sunah.
Pahala orang yang mengerjakan amalan sunah sama dengan pahala orang yang mengerjakan amalan fardhu di bulan lain. Wahai orang-orang yang lalai dalam mengerjakan amalan fadhu di bulan lain, kini saatnya kalian mengejar ketertinggalan itu dari orang-orang saleh. Sesungguhnya waktu kita hanya sebentar. Entah kapan kita mati; esok atau lusa, itu adalah rahasia Allah. Tak ada yang menyelamatkan kita kecuali amal-amal yang mengantarkan pada rahmat Allah Swt.
Kebiasaan Ketiga, membayar zakat dan memperbanyak sedekah.
Rasulullah Saw. adalah orang yang paling pemurah dan di bulan Ramadhan beliau lebih pemurah lagi. Kebaikan Rasulullah Saw. di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Baihaqi, al-Khatib, dan Tirmidzi).
Dan salah satu bentuk sedekah yang dianjurkan adalah memberikan ifthor (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa. Seperti sabda beliau, “Barangsiapa yang memberi ifthor kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.”(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Kebiasaan Keempat, memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Bulan yang penuh berkah ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Al-Qur’an. Karena secara umum Allah menurunkan kitab-kitab-Nya pada bulan ini. Begitu pula Al-Qur’an, telah diturunkan seluruhnya dari Lauh Mahfudz ke langit dunia pada bulan ramadhan, kemudian dari sanalah diturunkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kejadian yang ada dalam waktu 23 tahun. Selain itu, Shahifah Nabi Ibrahim diturunkan pada tanggal 3 ramadhan, Nabi Dawud As. mendapatkan kitab Zabur pada tanggal 12 atau 18 ramadhan, Nabi Musa As. diberi kitab Taurat pada tanggal 6 ramadhan, dan Nabi Isa As. mendapat Injil pada tanggal 12 atau 13 ramadhan.
Kesibukan Imam Malik di bulan ramadhan adalah membaca Al-Qur’an, bukan berceramah dan memberikan fatwa. Imam Syafi’i membaca Al-Qur’an 60 kali khatam di bulan ini. Rumah para sahabat Ra. dan tabi’in – di bulan ramadhan – terdengar bacaan Al-Qur’an, seorang pujangga mengibaratkannya “seperti dengungan lebah”, dari waktu ke waktu.
Kebiasaan Kelima, memperbanyak doa dan dzikir.
Inilah bulan dimana doa-doa kita tidak ditolak-Nya. Dalam kitab Durrul Mantsur ada sebuah riwayat dari Aisyah Ra. bahwa apabila ramadhan tiba, berubahlah wajah Rasulullah Saw.. Beliau akan menambah shalatnya, lebih merendahkan diri dalam doa-doanya, dan lebih nampak rasa takutnya kepada Allah Swt.. Dalam satu riwayat diberitahukan bahwa di bulan ramadhan Allah Swt. memerintahkan para malaikat pemikul Arsy, “Tinggalkanlah ibadah kalian masing-masing dan amin-kanlah doa orang yang berpuasa.”
Kebiasaan Keenam, memperbanyak membaca kalimat Thayyibah, Istighfar, dan memohon kepada Allah untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka.
Rasulullah Saw. bersabda, “Perbanyaklah di bulan ini empat perkara. Dua perkara dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan yang dua lagi kamu pasti memerlukannya. Dua perkara yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu, hendaknya kalian membaca kalimat thayyibah dan istighfar sebanyak-banyaknya. Dan dua perkara yang kita pasti memerlukannya, yaitu hendaknya kamu memohon kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka Jahanam.” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Kalimat istighfar memiliki banyak sekali keutamaan. Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa beristighfar dengan sebanyak-banyaknya, Allah akan membuka jalan keluar dari segala kesempitan dan membebaskannya dari segala kesedihan, dan dia memperoleh rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Kebiasaan Ketujuh, i’tikaf.
I’tikaf adalah puncak ibadah di bulan Ramadhan. Dan I’tikaf adalah tetap tinggal di masjidtaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala aktifitas keduniaan. Dan inilah sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah pada bulan Ramadhan, disebutkan dalam hadits dari Aisyah Ra. berkata, “Rasulullah Saw.ketika memasuki sepuluh hari terakhir menghidupkan malam harinya, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Muslim).
Demikianlah tujuh kebiasaan Rasulullah yang dilakukan di bulan Ramadhan. Mudah-mudahan dengan menjalankan kebiasaan-kebiasaan itu, Allah limpahkan rahmatnya kepada kita.
Kamis, 19 Februari 2015
New
Kebiasaan Rasulullah di Bulan Ramadhan
About Unknown
SoraTemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of SoraTemplates is to provide the best quality blogger templates.
Bahagia Menyambut KemenanganFeb 19, 2015
Kebiasaan Rasulullah di Bulan RamadhanFeb 19, 2015
Banyak Rizki dengan SilaturahmiFeb 19, 2015
Salam, Seuntai Kata Sejuta MaknaSept 12, 2014
Kategori:
Kajian Utama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar