Hal mendasar agar hubungan
suami-istri harmonis dan tentram adalah apabila kedua belah pihak saling
menyukai perilaku pasangannya. Kesukaan suami pada istri akan timbul dan tumbuh
berkembang dari perilaku istri yang baik. Sebaliknya rasa sayang suami
akan berkurang dan akhirnya akan tergerus habis apabila istri sering
berperilaku menjengkelkan. Berikut sepuluh perilaku nyebelin istri
yang harus dihindari.
Satu, tidak bersyukur, tidak pernah merasa puas dan sering mengeluh. Kurang bersyukur dan suka mengeluh adalah salah satu perilaku yang sangat menjengkelkan suami. Terutama apabila suami sudah bekerja keras untuk membahagiskan istri dan anak. Suami merasa tidak diapresiasi. Apalagi apabila ditambah dengan keluhan. Padahal dia merasa berhak untuk mendapatkan penghargaan. Tidak hanya suami yang marah dengan sikap ini. Tuhan juga marah. Dalam sebuah hadits Nabi bersabda: “Aku melihat Neraka yang kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Penyebabnya karena mereka tidak bersyukur dan tidak menghargai atas kebaikan suaminya.” (Sahih Bukhari, no. 28)
Satu, tidak bersyukur, tidak pernah merasa puas dan sering mengeluh. Kurang bersyukur dan suka mengeluh adalah salah satu perilaku yang sangat menjengkelkan suami. Terutama apabila suami sudah bekerja keras untuk membahagiskan istri dan anak. Suami merasa tidak diapresiasi. Apalagi apabila ditambah dengan keluhan. Padahal dia merasa berhak untuk mendapatkan penghargaan. Tidak hanya suami yang marah dengan sikap ini. Tuhan juga marah. Dalam sebuah hadits Nabi bersabda: “Aku melihat Neraka yang kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Penyebabnya karena mereka tidak bersyukur dan tidak menghargai atas kebaikan suaminya.” (Sahih Bukhari, no. 28)
Dua, tidak taat suami dan suka
membantah. Suami adalah pemimpin rumah tangga (QS An Nisa 4:34) . Tidak ada
fungsi pemimpin kalau tidak ditaati dan tidak dihormati. Salah satu bukti
ketaatan istri adalah dengan menaati perintah suami asal tidak berlawanan
dengan syariah dan tidak membantah ucapan suami.
Tiga, suka menyalahkan dan
mengerritik suami. Mencari kambing hitam alias suka menyalahkan adalah
perbuatan yang menjengkelkan. Kalaupun suami salah, usahakan tidak langsung
menyalahkannya. Apalagi kalau kesalahan bersama. Kritik membangun itu baik,
akan tetapi usahakan menyampaikannya dengan cara dan momen yang tepat dan jangan
lupa untuk meminta maaf terlebih dahulu dan tidak diucapkan di depan anak-anak
atau orang lain.
Empat, menyuruh, mengatur. Hindari
menyuruh atau mengatur suami. Kalau memang ingin meminta bantuannya, lakukan
dengan ucapan minta maaf atau minta tolong. Langkah ini akan menetralisir
kemarahan suami. Itupun kalau jarang dilakukan. Juga, suami yang sering diatur
dan disuruh oleh istrinya terkesan suami yang kalah dan takut istri. Kalau
persepsi ini terjadi, maka yang buruk di mata publik adalah keduanya.
Lima, membandingkan dengan rumah
tangga lain. Suami akan sangat tersinggung apabila istri suka
membanding-bandingkannya dengan pria atau tetangga sebelah yang memiliki
pencapaian lebih tinggi secara materi atau hal lain seperti pencapaian anak.
Enam, cerewet. Siapa yang suka
orang cerewet? Wanita cerewet itu sendiri tidak suka pada orang lain yang
cerewet. Cerewet adalah perilaku yang suka meributkan hal-hal kecil yang
sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Cerewet adalah lawan dari sikap anggun.
Kalau ingin menjadi wanita anggun, maka jangan cerewet.
Tujuh, cemberut dan bermuka masam.
Terkadang, bahasa tubuh yang tidak menyenangkan seperti cemberut, dan bermuka
masam itu lebih terasa efek negatifnya daripada kata-kata. Itulah sebabnya
Rasulullah bersabda: “Setiap kebaikan adalah sedekah. Termasuk dari kebaikan
adalah berwajah ramah.” (Nawawi, Syarah Muslim, 16/177).
Delapan, meremehkan. Ini terjadi
umumnya karena gaji dan status pekerjaan istri lebih tinggi dari suami. Atau
suami sedang menganggur sedang istri memiliki pekerjaan tetap. Cobaan menjadi
istri salihah justru ketika status istri lebih tinggi dalam segi materi,
pekerjaan atau status sosial.
Sembilan, pendengar yang buruk. Mata
tidak fokus atau respons kurang nyambung atau kurang antusias saat suami
bercerita merupakan sebagian tanda ciri-ciri pendengar yang buruk. Kalau sedang
tidak ingin mendengar cerita suami, maka mintalah maaf agar suami paham kondisi
yang terjadi.
Sepuluh, selingkuh.. Ini
kesalahan terbesar yang dilakukan istri. Kalau pun suami tidak menceraikan
istrinya yang selingkuh, maka kemungkinan besar rasa saling percaya sudah tidak
ada lagi dari hati suami. Selingkuh ada dua macam: selingkuh dengan atau tanpa
ada hubungan zina Kedua-duanya sama-sama akan mengancam kehidupan rumah tangga
dan menjauhkan dari rasa tenteram, mawaddah.wa rohmah.
Setiap poin dari kesepuluh poin di
atas akan dapat mengurangi rasa cinta dan sayang suami pada istri. Oleh karena
itu, istri harus berusaha keras untuk menghindarinya sama sekali. Kesalahan di
sana sini mungkin terjadi, namun selagi masih ada usaha untuk memperbaiki diri,
maka suami akan memahami, menghargai dan memaafkan kesalahan istri.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar