Memahamkan Makna Idul Fitri - LAZIS AL-IZZAH

Breaking

Breaking News

BANNER 728X90

Sabtu, 18 Oktober 2014

Memahamkan Makna Idul Fitri



Bagi orang dewasa, makna Idul Fitri haruslah bersih dari dosa. Namun, bagaimana dengan si kecil? Akankah mereka hanya memahami lebaran hanya sebagai pesta semata? Agar tak demikian, ikuti tips berikut.

Idul Fitri bagi anak-anak yang masih berada di tingkat usia pendidikan prasekolah maupun di tingkat pendidikan dasar, makna lebaran lebih banyak dipahami dan dimaknai sebagai pesta sosial, yang penuh keceriaan, gelak tawa, penuh makanan dan ramai. Tak lupa pula dilengkapi dengan pesta kembang api, bermain petasan, makan ketupat dan kari ayam.

Memberikan sentuhan edukatif pada saat lebaran kepada anak-anak bukan berarti melarang anak-anak untuk pesta dan makan ketupat. Memang anak-anak baru mampu memahami lebaran sebagai sebuah pesta kebahagiaan, biarkanlah mereka pahami seperti apa adanya.
Jika bagi mereka makna lebaran itu adalah makan ketupat, biarkanlah berkembang seperti apa adanya. Sebab, bermain dan bersenang senang merupakan tahap perkembangan anak. Dengan bermain dan bersenang-senang, kematangan dan kedewasaan anak akan berkembang secara normal dan optimal.

Jadi, fase ini biarkanlah berjalan secara alami. Sebab, jika mereka diceramahi tentang makna lebaran, terlebih lagi diceramahi dengan dalil agama atau kajian ilmiah, mereka akan semakin bengong, bingung, dan tidak menyukai datangnya lebaran.

Dalam memberikan sentuhan edukatif kepada anak-anak di hari lebaran, yang dapat dilakukan adalah memberikan pengalaman spiritual dan pengalaman sosial yang jarang atau bahkan tidak pernah dilakukan di hari-hari yang lain selain lebaran. Misalnya, salat Idul Fitri, bersilaturahim dengan orangtua, sanak saudara, tetangga, atau berziarah ke makam.
Rangkaian lebaran tersebut merupakan rangkaian sosial yang strategis dan penting untuk meningkatkan penghayat-an anak-anak terhadap lebaran.

v Diajak Silaturahim
Pada umumnya di hari lebaran televisi selalu menggelar acara yang menarik untuk anak. Kadang-kadang anak susah untuk diajak bersilaturahim ke orangtua atau tetangga. Mereka lebih tertarik televisi daripada silaturahim. Padahal kesempatan ini sangat berarti dalam memberikan. pembinaan mental dan pengetahuan tentang akhlakul karimah.

v Pahamkan Makna Persaudaraan
Mengajak anak untuk berziarah ke makam, tidak hanya bermanfaat untuk menyadarkan seorang anak akan hari esok (persiapan kematian), melainkan dapat dijadikan untuk usaha ishlah atau mengurai ulangjalinan persaudaraan atau kekerabatan sanak saudara.

Saat berkunjung ke makam misalnya, jika anak bertanya, "Ma, tempat ini jelek, ngapain kita ke sini?" Inilah merupakan saat yang tepat orangtua menceritakan silsilah keluarga, baik ketika di makam maupun ketika sudah sampai di rumah. Dengan tindakan seperti ini, anak-anak tidak akan mengalamii putus persaudaraan (istilah Jawa kepaten obor).

Dengan demikian, lebaran sangat berpotensi sebagai penyambung silaturrahim, memepererat persahabatan dan menanamkan nilai-nilai sosial yang lain, di samping sarat dengan ajaran agama. Namun demikian, bersahabat membutuhkan kelanggengan, istiqamah dan perhatian yang utuh agar pahala yang di dapat disisi Allah kelak akan melegakan. Untuk itu perlu diperhatikan tips-tips sebagai berikut.

v Trik Awet Bersahabat
Teman yang baik adalah yang mampu berbagi rasa satu dengan lainnya. Ia bisa menjadi sahabat di kala suka maupun duka. Namun, pertemanan ada kalanya tidak langgeng. Yang semula lengket kayak perangko pun bisa menjadi jauh bak burni dan langit. Berikut tips agar pertemanan berlangsung baik dan langgeng:

§ Berikan perhatian. Tiap orang senang kalau diperhatikan. Karena itu, berikan perhatian pada hal-hal menarik yang ada di diri teman kita, namun kita tidak harus mengikuti semua kemauannya.

§ Manfaatkan kebaikan. Manfaatkan kebaikan masing-masing untuk mengembangkan hubungan yang baik antara kita dan teman kita. Jangan mengorek masa lalu yang kurang baik, karena akan membuatnya tersinggung.

§ Jagalah sopan santun. Sikap ramah dan sopan yang tulus tanpa basa-basi dapat menjembatani komunikasi dengan orang lain. Bahkan akan mampu mengubah perilaku orang lain.

§ Kembangkan empati. Bersikap empati terhadap teman kita akan mempermudah kita menjalin hubungan yang baik, sehingga memudahkan untuk akrab.

§ Ucapkan terima kasih. Ucapkan terima kasih dan sertai pujian selayaknya bila kita mendapatkan sesuatu, termasuk kebaikan, dari teman.

§ Bersikaplah penuh ketulusan hati. Dengan bersikap penuh ketulusan hati dan berterus terang, orang lain akan mudah menaruh ke percayaan dalam segala hal.

§ Bertutur katalah secara bijak. Perkataan yang diucapkan tepat pada tempat dan waktunya ibarat apel emas di pinggan perak. Kata-kata bijak akan membangkitkan kepercayaan orang terhaoap kita dan efektif untuk mempengaruhi orang lain,

§ Berikan pertolongan secukupnya. Pertolongan yang kita berikan hendaknya tidak membuahkan ketergantungan pada kila. Berilah kail, bukan ikannya.

§ Buatlah rencana bersama. Bila menginginkan ada kegiatan bersama, buatlah jadwal dan rencanakan bersama-sama. Jangan welakukan perubahan secara tiba-tiba.

§ Jagalah "jarak" yang wajar. Betapa pun dekatnya, teman tetaplah orang lain. Supaya pertemanan menjadi wajar, mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat dan sebaliknya mendekatlah tatkala kita merasa pertemanan sudah mulai merenggang.

1 komentar:

  1. Info terbaru untuk Anda pemilik usaha ketupat, saya memiliki Dus Makanan untuk kebutuhan branding Anda. Jika Anda ingin membuatnya menarik, Anda dapat menggunakan kemasan kami.

    Jika ingin mencari tahu lebih lanjut lagi, silahkan kunjungi link berikut ini : http://kask.us/hRTlN

    BalasHapus