Wudhu, Kenikmatan yang Terabaikan - LAZIS AL-IZZAH

Breaking

Breaking News

BANNER 728X90

Kamis, 27 Februari 2014

Wudhu, Kenikmatan yang Terabaikan



Kebersihan adalah merupakan pintu utama menghadap Allah SWT
Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah Saw. Bersabda: “Umatku (kelak di hari kiamat) akan dipanggil dalam keadaan putih bersinar karena bekas wudhunya (ketika di dunia dulu), (HR. Bukhori)
                Dikisahkan Bilal bin Rabbah, salah seorang shahabat utama Rasulullah Saw. Memiliki amalan khusus yakni selalu menyempurnakan wudhu sepanjang hidupnya. Karena keistimewaan amalanya itu, bilal digaransi nabi menjadi salah satu shahabat jang dijamin masuk syurga. Diriwayatkan dari abu hurairoh ra. : usai shalat subuh, rasulllah saw bersabda kepada bilal: “wahai bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang kamu lakukan setelah berada dalam islam, karena kemarin aku mendengar suara entakan terompahmu di dalam syurga”. Bilal berkata: “Aku tidak pernah melakukan suatu amalan (besar pahalanya) pun dalam islam, tetapi selagi Allah menakdirkan aku mengerjakan shalat, maka aku akan berwudhu dengan sempurna setiap malam ataupun siang hari” (HR. Bukhori Muslim).
Kebersihan kulit dalam teori medis

                Kulit manusia yang memiliki berat 10 pon, seluas 2 m2, dan ketebalan 1,4 hingga 4 mm yang membungkus tubuh dengan kemampuan regenerasi yang dahsyat, 10 milyar sel kulit mati setiap harinya. Kematian dari sel-sel kulit ini kemudian berwujud sebagai “kotoran daki”. Kulit merupakan tabir pembatas antara kita dengan lingkungan luar, yang bisa memproteksi tubuh dari berbagai ancaman eksternal (kuman, racun, radiasi). Fungsi lainya kulit mengatur suhu tubuh, melakukan fungsi ekskresi (tempat pembuangan dari zat-zat yang tidak berguna melalui pori-pori lewat berkeringat) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan serta tekanan.
                Di kawasan tropis seperti di indonesia, merupakan sel-sel mati dengan kelembapan tertentu menjadi media yang subur bagi pertumbuhan jamur atau bakteri. Dalam tiap persentimeter area kulit manusia diperkirakan hiduplah sekitar 10.000 koloni mikroorganisme. Kulit merupakan tempat berkembangnya flora normal, di antaranya sapylococus epidermis, pylococus aureus, steptococus pyogenes, dan lain sebagainya. Flora-flora tersebut pada dasarnya hidup berdampingan (ko-eksisten) dengan kita, dengan syarat keseimbangan ekosistemnya terjaga. Dengan berwudhu minimal 15kali kita menyapu permukaan-permukaan bagian tubuh (7 anggota tubuh) yang selalu terpapar dunia luar tersebut yang tidak terlindungi pakaian. Wudhu merupakan pembasuhan serta pengenceran populasi organisme tersebut sehingga menurunkan resiko penyimpangan oportunistiknya. Disamping itu wudhu juga memfasilitasi regenerasi kulit dan selaput lendir, yakni pergantian sel-sel lama dan baru. Kestabilan kulit ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembapan. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembapan kulit. Kulit yang kering akan berbahaya bagi kesehatan terutama mudah terinfeksi kuman.



                Dr. magomedov Ph.D., Asisten Departemen of the man’s general Hygiene and Ecology Daghestan State, dalam artikelnya yang berjudul Muslim Rituals and Their Effec on the person’s Healt, mengatakan bahwa prosesi wudhu yang dilakukan kaum muslimin menstimulasi irama tubuh secara natural. Diluar pengertian yang lazim dalam struktur anathomi atau histologi dalam kedokteran modern, mirip dengan kedokteran tradisinal China (reflekxotherapy) di dalam tubuh kita terdapat 700 BASes (Biologocal Aktiv Spots) BASes didefinisikan oleh Magomedov sebagai titik-titik spesial di atas kulit yang berhubungan dengan organ-organ dalam. Dalam suatu chanel meridian bioenergi yang utuh. Magomedov yakin, 66 dari titik tersebut memiliki efek terapy refleksi cepat. Magomedov mengatakan bahwa 61 dari 66 titik refleksi cepat, ada pada wilayah-wilayah wudhu orang muslim.
                Dari sini maka jelaslah bahwa kebiasaan kaum muslimin secara umum pada dasarnaya sesuai dengan fitrahnya yang mana kesehatan badan terletak pada kebiasaan dalam menjaga kebersihan sehari-hari sebagaimana di contohkan oleh penghulu kita nabi Muhammad SAW dengan cara berwudhu apabila kita ingin sehat teladanilah sunnah Rasulullah, karena pada akhir-akhir ini sudah banyak yang meneliti tentang kebiasaan orang-orang muslim salah satunya adalah dr. Hasman Sp. an. beliau mengatakan sudah terbukti secara ilmiah dan medis. sebagaimana di uraikan di atas. (Pengelola.klinik RBS –RUMAH BEKAM SUMOBITO-. Abu Fatimah)*.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar