Kebersihan adalah merupakan pintu utama menghadap Allah SWT
Allah
SWT berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan
tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah
tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah
Saw. Bersabda: “Umatku (kelak di hari kiamat) akan dipanggil dalam keadaan
putih bersinar karena bekas wudhunya (ketika di dunia dulu), (HR. Bukhori)
Dikisahkan Bilal bin Rabbah,
salah seorang shahabat utama Rasulullah Saw. Memiliki amalan khusus yakni
selalu menyempurnakan wudhu sepanjang hidupnya. Karena keistimewaan amalanya
itu, bilal digaransi nabi menjadi salah satu shahabat jang dijamin masuk
syurga. Diriwayatkan dari abu hurairoh ra. : usai shalat subuh, rasulllah saw
bersabda kepada bilal: “wahai bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang
kamu lakukan setelah berada dalam islam, karena kemarin aku mendengar suara
entakan terompahmu di dalam syurga”. Bilal berkata: “Aku tidak pernah melakukan
suatu amalan (besar pahalanya) pun dalam islam, tetapi selagi Allah menakdirkan
aku mengerjakan shalat, maka aku akan berwudhu dengan sempurna setiap malam
ataupun siang hari” (HR. Bukhori Muslim).
Kebersihan
kulit dalam teori medis
Kulit manusia yang memiliki
berat 10 pon, seluas 2 m2, dan ketebalan 1,4 hingga 4 mm yang
membungkus tubuh dengan kemampuan regenerasi yang dahsyat, 10 milyar sel kulit
mati setiap harinya. Kematian dari sel-sel kulit ini kemudian berwujud sebagai
“kotoran daki”. Kulit merupakan tabir pembatas antara kita dengan lingkungan
luar, yang bisa memproteksi tubuh dari berbagai ancaman eksternal (kuman,
racun, radiasi). Fungsi lainya kulit mengatur suhu tubuh, melakukan fungsi
ekskresi (tempat pembuangan dari zat-zat yang tidak berguna melalui pori-pori
lewat berkeringat) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri,
panas, sentuhan serta tekanan.
Di kawasan tropis seperti di
indonesia, merupakan sel-sel mati dengan kelembapan tertentu menjadi media yang
subur bagi pertumbuhan jamur atau bakteri. Dalam tiap persentimeter area kulit
manusia diperkirakan hiduplah sekitar 10.000 koloni mikroorganisme. Kulit
merupakan tempat berkembangnya flora normal, di antaranya sapylococus
epidermis, pylococus aureus, steptococus pyogenes, dan lain sebagainya.
Flora-flora tersebut pada dasarnya hidup berdampingan (ko-eksisten) dengan
kita, dengan syarat keseimbangan ekosistemnya terjaga. Dengan berwudhu minimal
15kali kita menyapu permukaan-permukaan bagian tubuh (7 anggota tubuh) yang
selalu terpapar dunia luar tersebut yang tidak terlindungi pakaian. Wudhu merupakan
pembasuhan serta pengenceran populasi organisme tersebut sehingga menurunkan
resiko penyimpangan oportunistiknya. Disamping itu wudhu juga memfasilitasi
regenerasi kulit dan selaput lendir, yakni pergantian sel-sel lama dan baru.
Kestabilan kulit ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembapan. Bersuci
merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembapan
kulit. Kulit yang kering akan berbahaya bagi kesehatan terutama mudah
terinfeksi kuman.
Dr.
magomedov Ph.D., Asisten Departemen of the man’s general Hygiene and Ecology
Daghestan State, dalam artikelnya yang berjudul Muslim Rituals and Their Effec
on the person’s Healt, mengatakan bahwa prosesi wudhu yang dilakukan kaum
muslimin menstimulasi irama tubuh secara natural. Diluar pengertian yang lazim
dalam struktur anathomi atau histologi dalam kedokteran modern, mirip dengan
kedokteran tradisinal China (reflekxotherapy) di dalam tubuh kita terdapat 700
BASes (Biologocal Aktiv Spots) BASes didefinisikan oleh Magomedov sebagai
titik-titik spesial di atas kulit yang berhubungan dengan organ-organ dalam.
Dalam suatu chanel meridian bioenergi yang utuh. Magomedov yakin, 66 dari titik
tersebut memiliki efek terapy refleksi cepat. Magomedov mengatakan bahwa 61
dari 66 titik refleksi cepat, ada pada wilayah-wilayah wudhu orang muslim.
Dari
sini maka jelaslah bahwa kebiasaan kaum muslimin secara umum pada dasarnaya sesuai
dengan fitrahnya yang mana kesehatan badan terletak pada kebiasaan dalam
menjaga kebersihan sehari-hari sebagaimana di contohkan oleh penghulu kita nabi
Muhammad SAW dengan cara berwudhu apabila kita ingin sehat teladanilah sunnah Rasulullah,
karena pada akhir-akhir ini sudah banyak yang meneliti tentang kebiasaan
orang-orang muslim salah satunya adalah dr. Hasman Sp. an. beliau mengatakan
sudah terbukti secara ilmiah dan medis. sebagaimana di uraikan di atas. (Pengelola.klinik
RBS –RUMAH BEKAM SUMOBITO-. Abu Fatimah)*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar