Ibadah Abdullah bin Mubarrok - LAZIS AL-IZZAH

Breaking

Breaking News

BANNER 728X90

Kamis, 27 Februari 2014

Ibadah Abdullah bin Mubarrok



Dari Al Qasim bin Muhammad dia berkata, kami berada dalam sebuah perjalanan bersama Ibnu Al Mubarak banyak hal yang aku pikirkan. Aku selalu bertanya-tanya dalam hati, apa yang membuat orang ini menjadi mulia dan terkenal seperti sekarang, jika dia shalat maka kami juga shalat, jika dia berpuasa maka kamipun berpuasa, jika dia ikut berperang maka kami pun juga ikut berperang dan jika dia menunaikan haji maka kami pun juga menunaikan ibadah haji.

Muhammad Al Qasim berkata lagi, kami sedang dalam perjalanan ke Syam, kami makan malam dalam sebuah rumah penginapan yang tidak ada lampu, sebagian dari kami mencari lampu keluar, aku pun diam di tempat. Namun seberkas cahaya lampu tiba-tiba muncul sehingga aku melihat muka dan jenggot Ibnu Al Mubarak basah dengan air mata, aku berkata dalam hati, dengan inilah dia menjadi orang yang dimulaikan. Dan kemungkinan ketika lampu-lampu sudah dimatikan Ibnu Al Mubarak sibuk mengingat hari kiamat. Al Marwazi berkata, aku mendengar Abu Abdullah Ahmad Bin Hambal berkata, Ibnu Al Mubarak tidak diangkat derajatnya oleh Allah kecuali karena dia telah banyak melakukan kebaikan yang tidak diketahui banyak orang.

Abu Ishaq Ibrahim Bin Al Asy'ats berkata: ketika Ibnu Al Mubarak sedang sakit keras, dia terlihat bersedih sehingga seseorang berkata kepadanya: Bagimu tidak ada yang perlu dirisaukan, kenapa kamu bersedih seperti ini ? Al Mubarak menjawab: aku telah sakit sedang aku belum ridha dengan keadaanku.

Abu Ishaq berkata: seseorang bertanya kepada Ibnu Al Mubarak: jika ada dua orang yang satu mempunyai rasa takut kepada Allah dan satunya lagi terbunuh dalam membela agama Allah, siapa yang paling anda senangi dari kedua orang ini? Dia menjawab: yang paling aku senangi adalah orang yang mempunyai rasa takut kepada Allah.

Abu Ruh pernah berkata: Ibnu Al Mubarak telah berkata: sesungguhnya mata ditipu oleh empat perkara: Pertama, oleh dosa yang telah lewat, pandangan mata tidak mengetahui apa yang Allah perbuat sebagai balasan dosa tersebut. Kedua, oleh umur yang telah berlalu, pandangan mata tidak mengetahui bagaimana harus mempertanggungjawabkan dosa yang telah diperbuat selama itu. Ketiga, oleh kemuliaan yang telah diberikan, pandangan mata tidak mengetahui apakah kemuliaan itu adalah tipuan atau tingkatan yang sebenarnya yang telah dapat. Keempat, oleh kesesatan yang menghiasi seseorang, sedangkan dia mengangggapnya sebagai petunjuk. Barang siapa menyeleweng sedikit maka dengan cepat matanya akan membohonginya dan agamanya akan rusak sedang dia tidak menyadarinya.

Dari Abdullah Bin Ashim Al Harawi, berkata: ada seorang kakek datang kepada Ibnu Al Mubarak, ketika dia melihatnya sedang bersandar di atas bantal tinggi dan kasar, kakek itu lalu berkata: aku ingin berkata sesuatu kepadanya namun aku melihatnya ketakutan sehingga aku menaruh belas kasih kepadanya. Lalu Abdullah Bin Al Mubarak berkata: Allah telah berfirman: katakanlah kepada orang laki-laki yang berfirman: Hendaklah mereka menahan pandangannya" Allah telah melarang untuk melihat kecantikan perempuan karena bagaimana kalau sampai berzina dengannya? Allah juga berfirman" kecelakaan besar bagi orang-orang curang" dalam ukuran dan timbangan, bagaimana dengan orang-orang yang mengambil harta dengan cara bathil? Dan Allah juga telah berfirman" dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain" dan bagaimana dengan orang-orang yang membunuh orang lain? Kakek itu lalu berkata: Allah akan memberikan rahmatNya kepada Al Mubarak, aku tidak melihat ada orang sepertinya dan aku juga tidak akan berkata sesuatu kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar