Senin, 12 Desember 2013. Pengurus Pondok Pesantren Islam Al-Izzah kedatangan tamu spesial dari daerah Kedungadem, Bojonegoro. Tamu yang berjumlah empat orang ini adalah pengurus dari Pondok Pesantren Miftahul Haq. Sebuah pesantren yang bertipikal ‘boarding’ (tinggal di lingkungan pesantren) namun santri-santrinya juga mengenyam pendidikan luar pesantren, semisal SMP dan SMA.
Ustadz Mubarok selaku pimpinan pesantren di sana mengaku, kedatangan rombongan dari Miftahul Haq ini tak lain hanya untuk bersilaturrahmi dan belajar bagaimana system pengelolaan pesantren di Al-Izzah. Karena pengelolaan Ma’had Al-Izzah dinilai mampu menginspirasi pengelolaan Ma’had lainnya; disaat lembaga lain berduyun-duyun mengekor system pendidikan Barat, Al-Izzah tetap ‘komit’ dengan system pendidikan Islam yang menjunjung prinsip keislaman.
Acara ‘study banding’ mini ini berlangsung di kantor KMI (Kulliyatul Mualimin) Al-Izzah. Acara dimulai dari perkenalan dan maksud kedatangan pengurus Ma’had Miftahul Haq ke Al-Izzah. Selanjutnya, Ustadz Zubad Dahry menjelaskan panjang lebar dari bagaimana Ma’had Al-Izzah berdiri hingga bisa bertahan sampai saat ini. Kemudian Ustadz Basuki Rahmat mewakili LAZIS Al-Izzah juga mempresentasikan peranan lembaga keuangan, semisal LAZIS Al-Izzah, sebagai penopang utama pendanaan di sebuah lembaga pendidikan. Pertemuan sederhana ini diakhiri dengan tanya jawab seputar pengelolaan lembaga pesantren.
Tidak hanya itu, sambil berbincang ringan, bersama pengurus Ma’had Al-Izzah, para tamu istimewa ini berkeliling di sekitar pesantren melihat-lihat kondisi pesantren yang serba sederhana. Semoga study banding mini kali ini membawa manfaat diantara kedua pengelola pesantren ini. Amin. (Yung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar